Profil Blog

Pengembangan Blog Media Pembelajaran ini sebagai media interaktif siswa SD Kartika XII-1 Akmil Magelang.

PENGEMBANG

Pengembang Blog Media Pembelajaran.

  • IDHAM SUMIRAT

    Guru SD Kartika XII-1

    "Bagarkara,Menjer Kawuryan".

  • Anonimus

    Pengembang Blog

    Wait, and see Ayo Bergabung...

  • Belum terdaftar

    Developer

    If anything is worth doing, it's worth overdoing.

Perkembangan Blog

Blog Ini masih dalam pengembangan, mohon dukungan dan saran untuk perbaikan blog sebagai Media Pembelajaran.

Tampilan Antarmuka

Development 65%
Design 80%
Penggunaan 60%

Modul

Development 50%
Design 80%
Penggunaan 70%

Multimedia

Development 65%
Design 80%
Penggunaan 70%

ANGKA PEROLEHAN

Hanya sekadar menebar inspirasi, kreasi, dan inovasi.

150

GREAT PROJECTS

300

TUTOR

650

SHARE

1568

LIKE PENGGUNA FB

LOVE & HOPE

Education is the Kindling of a flame, not the filling of a vessel (Socrates, 470 SM-399 SM).

MATERI PEMBELAJARAN

Berikut adalah postingan Blog sebagai media pembelajaran Siswa-Siswi SD Kartika XII-1.

  • Best Practice Meningkatkan keterampilan literasi dan hasil belajar siswa kelas 6B SD Negeri 1 Pagerejo dalam muatan pelajaran IPA materi pembangkit listrik energi terbarukan

    Lokasi

    SD NEGERI 1 PAGEREJO

    Lingkup Pendidikan

    Sekolah Dasar

    Tujuan yang ingin dicapai

    Meningkatkan keterampilan literasi dan hasil belajar siswa kelas 6B SD Negeri 1 Pagerejo dalam muatan pelajaran IPA materi pembangkit listrik energi terbarukan.

    Penulis

    Idham Sumirat, S.Pd

    Tanggal

    10 November 2022

    Situasi:

    Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

     

    Kondisi siswa peralihan dari pembelajran jarak jauh (daring) ke pembelajaran tatap muka membuat hasil belajar siswa menurun. Hal ini bisa terjadi karena minimnya letirasi dan bisa menyebabkan terjadinya loss learning pada saat pembelajaran daring mengakibatkan menurunnya minat belajar siswa yang berdampak kepada hasil belajar siswa menjadi rendah dari sebelumnya.

    Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :

    1.        Siswa kurang berminat dan bersemangat untuk mengikuti proses  pembelajaran.

    2.        Pembelajaran hanya terpusat pada saya sebagai  sumber belajar.

    3.        Siswa lebih sering bermain smartphone daripada belajar.

     

    kondisi tersebut juga disebabkan oleh saya pada saat mengajar belum menggunakan media pembelajaran yang menarik dan menantang serta metode pembelajaran yang dilakukan cenderung tidak berfariasi. Saya biasanya hanya menggunakan metode pembelajaran konvensional berbantuan layar proyektor.

    Praktik ini penting untuk dibagikan karena menurut saya, ada saya yang mengalami permasalahan seperti saya, sehingga praktik ini selain diharapkan dapat memotivasi diri saya sendiri juga diharapkan bisa menjadi referensi bagi rekan saya lain.

    Peran dan tanggung jawab dalam praktik ini adalah sebagai saya yang merdeka belajar mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran secara efektif dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa dapat tercapai sesuai yang diharapkan

     

    Tantangan :

    Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

     

    Saya mengambil dari hasil kajian literatur dan kajian wawancara serta analisis penyebab masalah ternyata tujuan pembelajaran yang ingin dicapai ke siswa dalam muatan pembelajaran IPA belum maksimal. Hal ini dapat terjadi karena siswa masih mengalami kesulitan dalam belajar muatan IPA.

     

    Kesulitan siswa tersebut menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa pada muatan pelajaran IPA terutama materi listrik. Masalah tersebut disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut:

    1.      Pemilihan media ajar yang belum tepat.

    2.      Saya sebatas menggunakan tampilan audio visual untuk pembelajaran melalui proyektor

    3.      Selama PJJ saya hanya menampilkan video pembelajaran pada chanel youtube: https://www.youtube.com/c/IdhamSumirat. Hal ini belum melibatkan murid secara aktif.(interaksi)

    4.      Seltelah pembelajaran tatap muka siswa tidak dianjurkan membawa gadget ke sekolah.

    5.      Sumber alat TIK di sekolah terbatas.

    6.      Siswa sudah sangat familiar dengan smartphone, namun belum memanfaatkan untuk pembelajaran.

    7.      Model pembelajaran yang belum relevan dengan kebutuhan siswa.

     

    Berdasarkan penyebab dari permasalahan di atas, tantangan yang dihadapi saya yaitu:

    1.         Penggunaan model pembelajaran yang sesuai sehingga dapat meningkatkan aktifitas dan partisipasi siswa dalam pembelajaran

    2.         Penggunaan media pembelajaran yang tepat dan inovatif yang sesuai dengan karakteristik siswa dan karakteristik materi pembelajaran mampu menarik minat siswa untuk mengikuti pembelajaran

    3.         Saya harus mampu meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara mengatasi kesulitan belajar siswa melalui proses pembelajaran yang menyenangkan.

     

    4.      Saya diharapkan memanfaatkan teknologi sebagai alat atau sumber belajar.

    5.      Saya dapat melibatkan siswa untuk aktif belajar bersama.

     

    Berdasarkan lima tantangan tersebut di atas bisa disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi melibatkan peran saya dalam hal Kompetensi yang harus dimiliki saya yaitu: Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional. Sementara dari sisi siswa yaitu keaktifan siswa.

    Aksi :

    Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

     

    Berdasarkan dari uraian tantangan di atas, hal yang harus segera di selesaikan dengan baik oleh seorang saya yang profesional yaitu :

    1.      Pemilihan media pembelajaran yang inovatif yang memanfaatkan teknologi informasi kekinian dalam penyampaian materi. Saya memilih media pembangkit listrik tenaga terbarukan berbasis augment reality. Media ini memanfaatkan smartphone yang dimiliki oleh siswa tanpa koneksi internet, namun dapat menampilkan objek tiga dimensi secara riil di layar smartphone. Selanjutnya guna mendukung kegiatan literasi berkaitan dengan pembangkit listrik tenaga terbarukan, siswa saya ajak untuk membuat konten reklame berbentuk infografis namun menggunakan platform canva.com. Hal ini untuk menarik perhatian siswa dan mengenalkan dunia content creator di industri 4.0 ini.

     

    2.      Model Pembelajaran

    Model pembelajaran yang saya pilih yaitu Model pembelajaran PjBL (Project Based Learning). Dalam pembelajaran PjBL ada 6 sintaks yang harus dilaksanakan, dengan langkah- langkah pembelajaran sebagai berikut:

    a.    Kegiatan pendahuluan

             Saya memberikan salam dan mengajak semua siswa berdoa bersama dilanjutkan dengan mengecek kesiapan dengan melakukan presensi.

             Saya melakukan apersepsi dengan bertanya jawab secara sekilas mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya selanjutnya saya menginformasikan tujuan pembelajaran serta garis besar materi yang akan dipelajari. Untuk memotivasi siswa, saya memberikan gambaran mengenai manfaat dari mempelajari materi tersebut dan mengajak tepuk semangat dan yel-yel.

     

    b.   Kegiatan inti, yaitu:

     

    Tahap 1: Pengenalan Masalah

    - Saya memulai dengan menyampaikan pertanyaan tentang sumber energi listrik.(start with essential question)

    - Saya memberikan teks bacaan berikut untuk dibaca siswa.

     

    Mengapa Harus Hemat Listrik?

    Hampir semua kegiatan manusia di era globalisasi ini membutuhkan energi listrik, mulai dari kegiatan rumah tangga, perkantoran, pertokoan, pabrik/ industri, bahkan aktivitas pribadi pun memerlukan tenaga listrik. Tanpa listrik kita tidak bisa bayangkan bagaimana jadinya kehidupan manusia di masa kini dan di masa yang akan datang. Namun, dibalik manfaatnya, energi listrik ternyata juga memiliki dampak negatif bagi kehidupan di Bumi jika kita menggunakannya secara berlebihan.

    Dampak dari pemborosan energi sebenarnya sudah kita rasakan dengan meningkatnya suhu Bumi, atau yang biasa disebut sebagai pemanasan global. Meningkatnya suhu Bumi antara lain disebabkan oleh gas buangan dari produk elektronik seperti AC dan kulkas, serta gas hasil pembakaran dari kendaraan bermotor. Kondisi tersebut diperparah dengan semakin berkurangnya lahan hijau yang berfungsi sebagai pencuci udara kotor tersebut. Pemanasan global akan mengakibatkan cuaca tidak teratur, musim panas yang berkepanjangan hingga berakibat kekeringan di mana-mana. Kemudian mencairnya pegunungan es di belahan bumi utara dan selatan yang akan menenggelamkan

    sebagian besar daratan. Jika hal ini terus terjadi maka manusia akan terancam habitatnya akibat pemanasan global.

     

    Untuk menghindari pemanasan global, maka salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan sikap hidup hemat listrik. Contoh sederhana yang bisa kita lakukan adalah:

    -    Pilih peralatan hemat energi, seperti mengganti lampu pijar dengan lampu hemat energi.

    -    Pahami lingkungan sekitar kita. Bila menjadi orang terakhir di ruangan, pastikan mematikan semua peralatan listrik yang tidak terpakai (lampu, kipas angin, tape, tv, dll) sebelum meninggalkan ruangan.

    Dengan melakukan hal tersebut berarti kita telah menyelamatkan Bumi kita secara nyata. Kita bisa bayangkan berapa besar energi listrik yang kita hemat dengan melakukan gerakan hemat energi.

     

     

    - Saya menunjukkan sebuah kertas tertutup bertuliskan “Yuk Kita Bermain Sambil Belajar” kepada siswa dan berkata: ”Hari ini Pak Idham memiliki kejutan untuk kalian. Apakah kalian ingin tahu?” (Saintifik:mengamati; 4C: Communicative)

    - Saya membagikan kertas kepada siswa (satu kelompok tempat duduk mendapat satu buah amplop) lalu meminta mereka membukanya secara bersama-sama. Di dalam amplop tersebut terdapat sebuah infografis berisi kode QR media Augmented Reality (AR). (PPK: tanggung jawab, Saintifik: mengamati, 4C: Collaborative; TPACK)

    -     Saya membimbing siswa untuk memindai kode QR yang mereka terima menggunakan smartphone (HP) yang mereka bawa dari rumah. Setelah media AR berhasil menampilkan objek, yakni Tentang Pembangkit Listrik Sederhana ( Dinamo) , siswa diarahkan untuk berinteraksi dengan media tersebut seperti (seolah-olah) menyentuh,menggerakkan, dan melihatnya dari berbagai sisi. Setelah itu, saya memberikan pertanyaan:

       Apakah yang muncul di HP kalian? Apakah kalian mengenali benda tersebut?

       Menurut kalian, apa kegunaan benda tersebut? (PPK: tanggung jawab, mandiri; Saintifik: mengamati, menanya, mencoba, menalar, 4C: Critical Thinking, Communicative; TPACK)

    -     Saya menampilkan video tentang proses pembangkitan energi listrik kemudian saya mengajak siswa untuk berdiskusi sederhana.  ”Jika penemuan listrik membawa banyak perubahan bagi kehidupan manusia, bagaimana cara menghasilkan listrik hingga sampai di tempat kalian?” (PPK: tanggung jawab; Saintifik: menanya, menalar, mengasosiasi; 4C: Critical thinking, communicative, TPACK)

     

     

    Tahap 2: Mendesain Perencanaan Produk

     

    - Saya membagi siswa menjadi beberapa kelompok beranggotakan 4 s.d. 5 anak secara heterogen. (PPK: tanggung jawab, gotong royong; 4C: Collaborative, communicative)

    - Saya membagikan LKPD tentang Pembangkit Listrik Tenaga Terbarukan kepada kelompok dengan penugasan yang berbeda, yaitu membuat infografis tentang pembangkit listrik. Saya tetap memandu mereka dalam menyelesaikan tugas. ‘

     

    - Masing-masing kelompok menyusun perencanaan kegiatan yang akan dilakukan, antara lain:

           Pembagian tugas tim

           Merancang desain infografis yang akan dibuat

           Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

    (PPK: tanggung jawab, gotong royong; Saintifik: mengamati, menanya, menalar, mengasosiasi; 4C: Critical Thinking, Problem Solving, Creative, Communicative, Collaborative)

     

    Tahap 3: Menyusun Jadwal Proyek

    -      Siswa dengan bimbingan saya menyusun jadwal pelaksanaan proyek. Yaitu membuat infografis tentang pembangkit listrik yang terpilih sesuai kelompok Proses pengumpulan data pada proyek harus sudah selesai pada waktu yang ditentukan.(PPK: disiplin, tanggung jawab, gotong royong, 4C: Collaborative, Communicative)

     

     

    Tahap 4: Pelaksanaan dan Monitoring

    -      Siswa melaksanakan agenda proyek sesuai dengan perencanaan dan jadwal yang telah disusun. (PPK: disiplin, tanggung jawab, gotong royong; Saintifik: mengamati, menanya, mencoba, menalar, mengasosiasi; 4C: Critical Thinking, Problem Solving, Creative, Communicative, Collaborative)

     

    - Siswa melakukan eksplorasi tentang pembangkit energi listrik melalui Media berbasis AR dan pada modul belajar. (PPK: disiplin, tanggung jawab, gotong royong; Saintifik: mengamati, menanya, mencoba, menalar, mengasosiasi;4C: Critical Thinking)

     

    - Saya melakukan monitoring terhadap kegiatan yang dilakukan siswa dengan cara mengamati dan/atau mendampingi secara langsung kegiatan yang dilakukan oleh siswa. (PPK: Tanggung jawab)

    - Saya membantu siswa untuk menuliskan rangkuman hasil pengamatan tentang pembangkit  energi listrik pada lembar kerja. (PPK: tanggung jawab, gotong royong; 4C: Communicative, Collaborative)

    - Siswa membuat infografis dari rangkuman hasil pengamatan pada lembar kerja yang tersedia.

    (PPK: tanggung jawab, gotong royong; Saintifik: mengamati, menanya, mencoba, menalar, mengasosiasi; 4C: Critical Thinking, Problem Solving, Creative, Communicative, Collaborative)

     

    Tahap 5: Menguji Hasil

    - Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok mengenai pembangkit energi listrik yang disajikan dalam bentuk infografis di depan kelas. (PPK: tanggung jawab, gotong royong, Saintifik: mengkomunikasikan; 4C: Critical Thinking, Creative,

    - Secara bergantian, kelompok yang lain diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan dan argumentasi mengenai hasil kerja kelompok yang tengah presentasi.

    (PPK: tanggung jawab, gotong royong, Saintifik: mengamati, menanya, menalar, mengasosiasi, mengkomunikasikan; 4C: Critical Thinking, Creative, Collaborative, Communicative)

     

    Tahap 6: Evaluasi dan Refleksi

    -      Siswa dengan dibimbing oleh saya melakukan evaluasi dan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. (PPK: tanggung jawab; 4C: Critical Thinking, Creative, Communicative)

    -      Saya memberikan koreksi dan penguatan terhadap kegiatan pada tahap 5 yang telah dilaksanakan. (4C: Communicative)

    -      Produk Infografis  siswa dipajang di dalam kelas untuk digunakan sebagai portofolio dan sumber belajar. (4C: Communicative)

    -      Saya memberikan soal evaluasi untuk mengukur ketercapaian kompetensi. (PPK: tanggung jawab, mandiri, integritas)

     

     

    c.    Kegiatan penutup diawali dengan bimbingan saya menarik simpulan dari kegiatan belajar yang telah dilakukan. Kemudian saya membimbing siswa untuk melakukan refleksi dengan bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari dan mengaitkan dengan konteks yang didapat (manfaat) dalam kehidupan sehari-hari. (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi).Saya memberikan penugasan terstruktur sebagai bentuk evaluasi tambahan terhadap kegiatan pembelajaran serta menyampaikan informasi kegiatan pembelajaran selanjutnya.    Saya dan siswa menyanyikan lagu daerah Jawa Tengah “O Ina Ni Keke”. Saya dan siswa berdoa bersama untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.

     

    3.      Penilaian pembelajaran

    Pada penilaian pembelajaran saya menggunakan prinsip penilaian autentik di kurikulum 2013 mulai dari ranah spiritual dan sosial,pengetahuan dan Keterampilan.

    Tentunya dalam instrumen yang lengkap mulai dari kisi-kisi, indikator ketercapaian setiap ranah, dan rubrik penilaian untuk melengkapi penilaian diakhir pembelajaran.

    a.       Penilaian sikap spiritual indikatornya yaitu: Berperilaku syukur dan berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran.

    b.      Penilaian sikap sosial indikatornya : Bekerja sama dan Percaya diri.

    c.       Penilaian pengetahuan, dan

    d.      Penilaian keterampilan

    Refleksi Hasil dan dampak

    Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

     

    Dampak dari penggunaan media berbasis berbasis Augment Reality dan yang di implementasikan dalam media konkrit yang diintegrasikan dengan media canva dan media Augmented Reality dengan model PjBL ( Project Based Learning) sangat efektif sehingga   mampu membuat siswa lebih berminat dan tidak mudah bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. Hasil dari pembelajaran tersebut memperoleh hasil yang sangat memuaskan atau mengalami peningkatan dari hasil pembelajaran sebelumnya. Penggunaan model pembelajaran Project Based Learning membuat siswa lebih aktif dalam melaksanakan kegiatan pembelajarn. Siswa aktif menyelesaikan proyek yang direncanakannya. Hal ini terlihat dari indikator keaktifan siswa yang meningkat dibandingkan dengan sebelumnya. Hal tersebut diperjelas dari hasil rekap refleksi dan evaluasi pembelajaran menujukan.

    ü  Penilaian sikap

    Hasil dari penilaian sikap pada pembelajaran kali ini rata-rata seluruh siswa sudah mencapai katergori “baik” dari sikap percaya diri dan bekerja sama.

    ü  Penilaian pengetahuan

    Hasil dari penilaian pengetahuan nilai rata-rata dari seluruh siswa ( 30 siswa) adalah 91,66 dengan KKM 70 dan kemudian 29 Siswa tuntas dan 1 siswa belum mencapai KKM. Siswa yang belum mencapai KKM dilakukan pembimbingan khusus dan dilanjutkan remidial. Dengan demikian, tingkat ketercapaian hasil pembelajaran yaitu sebesar 97 % tercapai.

    ü  Penilaian keterampilan

    penilaian keterampilan ini dilihat pada proses kegiatan berkelompok dan presentasi hasil pembuatan proyek membuat infografis melalaui media canva.com. Secara berkelompok, semua siswa sudah dapat  menyelesaiakan masalah yang dihadapi dengan luaran infografis yang dibuat.

    ü  Survey siswa

    Hasil rekap survey siswa selama kegiatan berlangsung melalui form yang saya bagikan, sekitar 91,7% siswa merasa senang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut.

    ü  Hasil Observasi Guru

    Hasil rekap obesrvasi guru menunjukan:

    ·         Kualitas pembelajaran guru semakin baik

    ·         Guru menghasilkan perangkat pembelajaran yang memberdayakan konteks dan menggunakan teknologi.

    ·         Responden merasa terinspirasi untuk meningkatkan pembelajaran lebih baik

    ·         Penguasaan materi pembelajaran meningkat

    ·         Guru memperoleh keterampilan baru dalam penggunaan media pembelajaran yang kakinian.

    ·         Guru membangun interaksi yang baik dengan siswa

    ·         Guru melakukan evaluasi penilaian yang sesuai

    ·         Guru memperoleh pengalaman dalam melakukan pembelajaran

    Dengan demikian pembelajaran yang dilaksanakan dengan menggunakan media pembelajran kekinian yang diimplementasikan melalaui media Augmented Reality berbantuan paltform Canva  untuk memebuat infografis dan  menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pembangkit listrik tenaga terbarukan, kemudian siswa juga merasa senang, antusias dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran dengan baik.

     

     

     

  • MEDIA BELAJAR ON LINE

    Blog'ini ditujukan sebagai sarana informasi dan penugasan online.

    CONTACT

    Untuk menghubungi dapat menuju alamat. pada detail berikut .

    Iid Edukasi

    • Jalan :Utama No.2A Pancaarga I, Magelang
    • Nama :Idham Sumirat, S.Pd.
    • WA :+628997855675
    • Negera :Indonesia
    • Email :idhamsumirat@gmail.com

    Hanya dengan Pendidikan kita akan tumbuh menjadi Suatu Bangsa (Dewi Sartika).

    Mohon berkenan menyampaikan kritik, saran ataupun masukan untuk pengembangan laman ini, terima kasih..