LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
ENZIM KATALASE
SMA N 2 WONOSOBO
2011 / 2012
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
ENZYM KATALAZE
A. Tujuan
Mengamati kerja Enzym Katalaze
B. Dasar Teori
Enzim bekerja bolak – balik. Enzim dapat mengubah substrat menjadi hasil akhir. Sebaliknya enzim juga dapat mengembalikan hasil akhir menjadi substrat jika lingkungannya berubah. Enzim bekerja spesifik ( mempunyai fungsi yang khusus ). Untuk perubahan zat tertentu, diperlukan enzim tertentu. Jika enzim berbeda maka hasil akhirnya berbeda pula. Enzim mempunyai dua cara kerja yaitu :
a. Kunci gembok ( lock and key )
Pada cara kerja ini, enzim mempunyai sisi aktif yang berperan sebagai gembok dan kuncinya adalah substrat. Substrat dianggap kunci karena dapat berikatan secara pas dengan gembok.
b. Induksi pas ( induced fit )
Pada cara kerja ini, sisi aktif enzim dapat berubah bentuk sesuai dengan bentuk substrat.
Cara kerja enzim dipengaruhi oleh empat faktor yaitu temperatur, pH , konsentrasi dan inhibitor.
Enzim tersusun atas protein, sedangkan protein sangat peka terhadap temperatur. Sehingga jika protein berpengaruh oleh temperatur secara otomatis enzim juga terpengaruh oleh temperatur. Temperatur yang terlalu tinggi dapat menyebabkan denaturasi protein. Sedangkan temperatur yang terlalu dapat menghambat reaksi. Enzim bekerja baik pada temperatur 300 C – 400 C. Enzim tidak akan rusak pada suhu rendah tetapi jika pada suhu 500 C enzim akan rusak.
Enzim juga sangat terpengaruh oleh pH. Perubahan pH dapat mempengaruhi asam amino kunci pada sisi aktif enzim sehingga terhalangnya sisi aktif dan substratnya untuk bersatu. pH optimum yang diperlukan berbeda – beda, tergantung jenis enzimnya.
Konsentrasi enzim dan substrat harus dengan perbandingan yang sesuai. Jika substrat lebih banyak maka reaksi akan berjalan lambat. Sedangkan jika enzim lebih banyak daripada substrat reaksi akan lebih cepat. Inhibitor enzim jika ditambahkan dalam campuran enzim dan substrat kecepatan reaksi akan turun. Itu terjadi karena inhibitor enzim yang berikatan dengan enzim membentuk komplek enzim inhibitor yang masih mampu atau tidak mampu berikatan dengan substrat. Inhibitor ada dua jenis yaitu inhibitor kompetitif dan inhibitor nonkompetitif.
C. Alat dan Bahan
Alat
- Kaki tiga
- Kasa
- Spertus
- Gelas ukur
- Corong
- Tabung reaksi
- Piper
- Mortar
Bahan
- Hati ayam
- Jantung ayam
- Jambu
- Pisang
- Air
D. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Buatlah ekstrat hati ayam dengan mengambil sedikit potongan hati ayam. Lalu tumbuk sampai halus menggunakan mortar.
3. Setelah halus beri sedikit air.
4. Masukkan ekstrat hati ayam ke dalam 4 tabung reaksi dengan disaring terlebih dahulu menggunakan kapas. ( Masing – masing tabung reaksi tinggi + 1 cm ).
5. Tabung reaksi pertama dipanaskan di dalam air mendidih, tabung reaksi kedua diberi HCl, tabung reaksi ketiga diberi KOH, dan tabung reaksi keempat dibiarkan.
6. Ambillah satu persatu tabung reaksi, tetesi dengan cairan H2O2 ( Larutan Peroksida ) segera tutup rapat menggunakan kapas.
7. Siap kan bara api menggunakan lidi, masukkan lidi tersebut ke dalam tabung reaksi yang sudah ditetesi cairan peroksida.
8. Amatilah bara api tersebut!
9. Lakukan percobaan di atas dengan bahan yang lain, misalnya : jantung, pisang dan jambu.
E. Hasil Pengamatan
No. | Bahan / Substrat | Gelembung | Nyala Api |
1. | · Ekstrat Hati · Ekstrat Hati + HCl · Ekstrat Hati + KOH · Ekstrat Hati Dipanaskan | +++++++++ - +++++++++ +++++++++ | Hidup Mati Hidup Hidup |
2. | · Ekstrat Jantung · Ekstrat Jantung +HCl · Ekstrat Jantung + KOH · Ekstrat Jantung Dipanaskan | +++ - ++++ ++ | Hidup Mati Hidup Hidup |
3. | · Ekstrat Jambu · Ekstrat Jambu + HCl · Ekstrat Jambu + KOH · Ekstrat Jambu Dipanaskan | - - - - | Mati Mati Mati Mati |
4. | · Ekstrat Pisang · Ekstrat Pisang + HCl · Ekstrat Pisang + KOH · Ekstrat Pisang Dipanaskan | - - - - | Mati Mati Mati Mati |
F. Analisis Data
Pada Hati Ayam
· Ekstrak ditambah H2O2 (hidrogen peroksida).
Terjadi banyak gelembung udara yang banyak karena enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen (O2).
· Ekstrat ditambah HCl dan H2O2.
HCl berfungsi untuk membuat ekstrat dalam keadaan terlalu asam. Penambahan H2O2 ternyata tidak terbentuk gelembung udara ketika dimasukkan bara api ke dalamnya juga tidak terjadi nyala api. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu asam.
· Ekstrat ditambahkan KOH dan H2O2
Penambahan KOH berfungsi untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu basa. Penambahan H2O2 ternyata terbentuk gelembung udara yang sedang, tetapi saat bara api dimasukkan ke dalamnya terjadi nyala api. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase dapat bekerja secara optimal dalam kondisi terlalu basa.
· Ekstrak dididihkan kemudian ditambah H2O2.
Ekstrak yang dididihkan dan ditambah H2O2, ternyata timbul gelembung udara dan saat bara api dimasukkan ke dalamnya juga timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase dapat bekerja secara optimal.
Pada Jantung Ayam
· Ekstrak ditambah H2O2
Hasilnya sama seperti pada ekstrak hati ayam, tetapi terbentuknya gelembung sedikit lama.
· Ekstrak ditambah HCl an H2O2
Hasilnya sama seperti pada ekstrak hati ayam.
· Ekstrak ditambah KOH dan H2O2
Gelembung udara yang terbentuk sedikit dan juga terbentuk nyala api. Gelembung udara yang terbentuk sedikit berbeda dengan yang terjadi pada ekstrak hati ayam.
· Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah H2O2
Hasilnya sama seperti pada ekstrak hati ayam.
Pada Jambu
· Ekstrak ditambah H2O2 (hidrogen peroksida).
Tidak terjadi gelembung udara yang banyak dan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, tidak timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga tidak diuraikan menjadi oksigen (O2).
· Ekstrat ditambah HCl dan H2O2.
HCl berfungsi untuk membuat ekstrat dalam keadaan terlalu asam. Penambahan H2O2 ternyata tidak terbentuk gelembung udara ketika dimasukkan bara api ke dalamnya juga tidak terjadi nyala api. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu asam.
· Ekstrat ditambahkan KOH dan H2O2
Penambahan KOH berfungsi untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu basa. Penambahan H2O2 ternyata tidak terbentuk gelembung udara dan saat bara api dimasukkan ke dalamnya tidak terjadi nyala api. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi terlalu basa.
· Ekstrak dididihkan kemudian ditambah H2O2.
Ekstrak yang dididihkan dan ditambah H2O2, ternyata tidak timbul gelembung udara dan saat bara api dimasukkan ke dalamnya juga tidak timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal.
Pada Pisang
· Ekstrak ditambah H2O2 (hidrogen peroksida).
Tidak terjadi gelembung udara yang banyak dan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, tidak timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga tidak diuraikan menjadi oksigen (O2).
· Ekstrat ditambah HCl dan H2O2.
HCl berfungsi untuk membuat ekstrat dalam keadaan terlalu asam. Penambahan H2O2 ternyata tidak terbentuk gelembung udara ketika dimasukkan bara api ke dalamnya juga tidak terjadi nyala api. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu asam.
· Ekstrat ditambahkan KOH dan H2O2
Penambahan KOH berfungsi untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu basa. Penambahan H2O2 ternyata tidak terbentuk gelembung udara dan saat bara api dimasukkan ke dalamnya tidak terjadi nyala api. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi terlalu basa.
· Ekstrak dididihkan kemudian ditambah H2O2.
Ekstrak yang dididihkan dan ditambah H2O2, ternyata tidak timbul gelembung udara dan saat bara api dimasukkan ke dalamnya juga tidak timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal.
G. Simpulan
1. Enzym Katalaze terdapat pada setiap sel hidup.
2. Jumlah Enzym Katalaze disetiap sel hidup tidak sama.
3. Jumlah Enzym Katalaze disetiap sel hidup ternyata dipengaruhi oleh suhu dan
pH ( pH 7 – 8 ).
H. Daftar Pustaka
· D. A. Pratiwi, Sri Maryati, Srikini, Suharno, Bambang. 2006. Biologi untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga.
· Lenggono, Budi. Biologi 3 untuk SMA / MA Kelas XII. Sukoharjo : CV Willian.
· Sukarno, Moh. Amien. 2004. Biologi 3 untuk Sekolah Menengah Atas Kelas 12. Jakarta : Balai Pustaka.
| |||||||||||||||||||||||
|
Disusun Oleh :
1. Ade Poppy Ayuni 01 / XII IPA 3
2. Anita Wijayanti 04 / XII IPA 3
3. Diah Wulan Sari 07 / XII IPA 3
4. Ratih Kurnia Sari 21 / XII IPA 3
5. Ratri Dewi P. 22 / XII IPA 3
0 komentar:
Posting Komentar