| 
   Lokasi   | 
  
   SD NEGERI 1 PAGEREJO  | 
 
| 
   Lingkup Pendidikan   | 
  
   Sekolah
  Dasar  | 
 
| 
   Tujuan yang ingin dicapai  | 
  
   Meningkatkan keterampilan literasi dan hasil belajar siswa kelas 6B SD Negeri 1 Pagerejo dalam muatan pelajaran IPA materi pembangkit listrik energi terbarukan.  | 
 
| 
   Penulis   | 
  
   Idham
  Sumirat, S.Pd  | 
 
| 
   Tanggal   | 
  
   10 November 2022  | 
 
| 
   Situasi:
   Kondisi yang menjadi latar
  belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang
  menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.   | 
  
   Kondisi siswa peralihan
  dari pembelajran jarak jauh (daring) ke pembelajaran tatap muka membuat hasil
  belajar siswa menurun. Hal ini bisa terjadi karena minimnya letirasi dan bisa
  menyebabkan terjadinya loss learning pada saat pembelajaran daring mengakibatkan
  menurunnya minat belajar siswa yang berdampak
  kepada hasil belajar siswa menjadi rendah dari sebelumnya.  Kondisi yang menjadi latar
  belakang masalah : 1.       
  Siswa kurang berminat dan bersemangat untuk mengikuti proses  pembelajaran. 2.       
  Pembelajaran hanya terpusat pada saya sebagai  sumber belajar. 3.       
  Siswa lebih sering bermain
  smartphone daripada belajar. kondisi tersebut juga disebabkan oleh saya pada saat mengajar belum menggunakan media pembelajaran
  yang menarik dan menantang serta metode pembelajaran yang dilakukan cenderung tidak berfariasi. Saya
  biasanya hanya menggunakan metode pembelajaran konvensional berbantuan layar proyektor. Praktik ini penting untuk
  dibagikan karena menurut saya,
  ada saya
  yang mengalami permasalahan seperti saya, sehingga praktik ini selain
  diharapkan dapat memotivasi diri saya sendiri juga diharapkan bisa menjadi
  referensi bagi rekan saya lain. Peran
  dan tanggung jawab dalam praktik ini adalah sebagai saya yang merdeka belajar mempunyai tanggung jawab untuk
  melakukan proses pembelajaran secara
  efektif dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran
  dan hasil belajar siswa dapat tercapai sesuai yang diharapkan    | 
 
| 
   Tantangan
  :  Apa saja yang menjadi
  tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,  | 
  
   Saya mengambil dari
  hasil kajian literatur dan kajian wawancara serta analisis penyebab masalah
  ternyata tujuan pembelajaran yang ingin dicapai ke
  siswa
  dalam muatan pembelajaran IPA belum maksimal. Hal
  ini dapat terjadi karena siswa masih mengalami kesulitan dalam belajar muatan
  IPA. Kesulitan
  siswa tersebut menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa pada muatan pelajaran
  IPA terutama materi listrik. Masalah tersebut
  disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut: 1.      Pemilihan media ajar yang belum tepat. 2.      Saya sebatas menggunakan tampilan audio
  visual untuk pembelajaran melalui proyektor 3.      Selama PJJ saya hanya menampilkan video
  pembelajaran pada chanel youtube: https://www.youtube.com/c/IdhamSumirat. Hal ini belum melibatkan murid secara
  aktif.(interaksi) 4.      Seltelah pembelajaran tatap muka siswa tidak
  dianjurkan membawa gadget ke sekolah. 5.      Sumber alat TIK di sekolah terbatas. 6.      Siswa sudah sangat familiar dengan smartphone,
  namun belum memanfaatkan untuk pembelajaran. 7.      Model pembelajaran yang belum relevan dengan
  kebutuhan siswa.   Berdasarkan penyebab
  dari permasalahan di atas, tantangan yang dihadapi saya yaitu: 1.         Penggunaan model pembelajaran yang
  sesuai sehingga dapat meningkatkan aktifitas dan partisipasi siswa dalam
  pembelajaran 2.         Penggunaan media pembelajaran yang
  tepat dan inovatif yang sesuai dengan karakteristik siswa dan karakteristik
  materi pembelajaran mampu menarik minat siswa untuk mengikuti pembelajaran 3.         Saya harus mampu meningkatkan hasil
  belajar siswa dengan cara mengatasi kesulitan belajar siswa melalui proses pembelajaran
  yang menyenangkan. 4.      Saya diharapkan memanfaatkan teknologi
  sebagai alat atau sumber belajar. 5.      Saya dapat melibatkan siswa untuk aktif
  belajar bersama. Berdasarkan lima
  tantangan tersebut di atas bisa disimpulkan bahwa
  tantangan yang dihadapi melibatkan peran saya
  dalam hal Kompetensi yang harus dimiliki saya yaitu: Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional. Sementara dari sisi siswa
  yaitu keaktifan siswa.  | 
 
| 
   Aksi
  :  Langkah-langkah apa yang
  dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/
  bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau
  materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini   | 
  
   Berdasarkan dari
  uraian tantangan di atas, hal yang harus segera di selesaikan dengan baik
  oleh seorang saya yang profesional yaitu : 1.     
  Pemilihan media
  pembelajaran yang inovatif yang memanfaatkan teknologi informasi kekinian dalam penyampaian materi. Saya memilih media pembangkit listrik tenaga
  terbarukan berbasis augment reality. Media ini memanfaatkan smartphone
  yang dimiliki oleh siswa tanpa koneksi internet, namun dapat menampilkan
  objek tiga dimensi secara riil di layar smartphone. Selanjutnya
  guna mendukung kegiatan literasi berkaitan dengan pembangkit listrik tenaga
  terbarukan, siswa saya ajak untuk membuat konten reklame berbentuk infografis
  namun menggunakan platform canva.com. Hal ini untuk menarik perhatian siswa dan
  mengenalkan dunia content creator di industri 4.0 ini. 2.     
  Model Pembelajaran  Model pembelajaran yang
  saya pilih yaitu Model pembelajaran PjBL (Project Based Learning).
  Dalam pembelajaran PjBL ada 6 sintaks yang harus dilaksanakan, dengan langkah- langkah pembelajaran
  sebagai berikut: a.   
  Kegiatan pendahuluan  •        
  Saya memberikan salam dan
  mengajak semua siswa berdoa bersama dilanjutkan dengan mengecek kesiapan dengan melakukan presensi. •        
  Saya melakukan apersepsi
  dengan bertanya jawab secara sekilas mengenai kegiatan pembelajaran yang
  telah dilakukan sebelumnya selanjutnya saya menginformasikan tujuan
  pembelajaran serta garis besar materi yang akan dipelajari. Untuk memotivasi
  siswa, saya memberikan gambaran mengenai manfaat dari mempelajari materi
  tersebut dan mengajak tepuk semangat dan yel-yel. b.  
  Kegiatan inti, yaitu: Tahap 1: Pengenalan Masalah - Saya memulai dengan menyampaikan pertanyaan tentang sumber energi
  listrik.(start with essential question) - Saya memberikan teks bacaan berikut untuk dibaca siswa. Mengapa Harus Hemat Listrik? Hampir semua kegiatan manusia di era
  globalisasi ini membutuhkan energi listrik, mulai dari kegiatan rumah tangga,
  perkantoran, pertokoan, pabrik/ industri, bahkan aktivitas pribadi pun
  memerlukan tenaga listrik. Tanpa listrik kita tidak bisa bayangkan bagaimana
  jadinya kehidupan manusia di masa kini dan di masa yang akan datang. Namun,
  dibalik manfaatnya, energi listrik ternyata juga memiliki dampak negatif bagi
  kehidupan di Bumi jika kita menggunakannya secara berlebihan. Dampak dari pemborosan energi sebenarnya
  sudah kita rasakan dengan meningkatnya suhu Bumi, atau yang biasa disebut
  sebagai pemanasan global. Meningkatnya suhu Bumi antara lain disebabkan oleh
  gas buangan dari produk elektronik seperti AC dan kulkas, serta gas hasil
  pembakaran dari kendaraan bermotor. Kondisi tersebut diperparah dengan
  semakin berkurangnya lahan hijau yang berfungsi sebagai pencuci udara kotor
  tersebut. Pemanasan global akan mengakibatkan cuaca tidak teratur, musim
  panas yang berkepanjangan hingga berakibat kekeringan di mana-mana. Kemudian
  mencairnya pegunungan es di belahan bumi utara dan selatan yang akan
  menenggelamkan sebagian besar daratan. Jika hal ini terus
  terjadi maka manusia akan terancam habitatnya akibat pemanasan global. Untuk menghindari pemanasan global, maka
  salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan sikap hidup hemat
  listrik. Contoh sederhana yang bisa kita lakukan adalah: -   
  Pilih peralatan hemat energi, seperti mengganti lampu pijar dengan
  lampu hemat energi. -   
  Pahami lingkungan sekitar kita. Bila menjadi orang terakhir di
  ruangan, pastikan mematikan semua peralatan listrik yang tidak terpakai
  (lampu, kipas angin, tape, tv, dll) sebelum meninggalkan ruangan. Dengan melakukan hal tersebut berarti kita
  telah menyelamatkan Bumi kita secara nyata. Kita bisa bayangkan berapa besar
  energi listrik yang kita hemat dengan melakukan gerakan hemat energi. - Saya menunjukkan sebuah kertas tertutup bertuliskan “Yuk
  Kita Bermain Sambil Belajar” kepada siswa dan berkata: ”Hari ini Pak Idham
  memiliki kejutan untuk kalian. Apakah kalian ingin tahu?” (Saintifik:mengamati;
  4C: Communicative) - Saya membagikan kertas kepada siswa (satu kelompok tempat duduk
  mendapat satu buah amplop) lalu meminta mereka membukanya secara
  bersama-sama. Di dalam amplop tersebut terdapat sebuah infografis berisi kode
  QR media Augmented Reality (AR). (PPK: tanggung jawab, Saintifik:
  mengamati, 4C: Collaborative; TPACK) -    
  Saya membimbing siswa untuk
  memindai kode QR yang mereka terima menggunakan smartphone (HP) yang mereka
  bawa dari rumah. Setelah media AR berhasil menampilkan objek, yakni Tentang
  Pembangkit Listrik Sederhana ( Dinamo) , siswa diarahkan untuk berinteraksi
  dengan media tersebut seperti (seolah-olah) menyentuh,menggerakkan, dan
  melihatnya dari berbagai sisi. Setelah itu, saya memberikan pertanyaan: •   Apakah
  yang muncul di HP kalian? Apakah kalian mengenali benda tersebut? •   Menurut
  kalian, apa kegunaan benda tersebut? (PPK: tanggung jawab, mandiri;
  Saintifik: mengamati, menanya, mencoba, menalar, 4C: Critical Thinking,
  Communicative; TPACK) -    
  Saya menampilkan video tentang
  proses pembangkitan energi listrik kemudian saya mengajak siswa untuk
  berdiskusi sederhana.  ”Jika penemuan
  listrik membawa banyak perubahan bagi kehidupan manusia, bagaimana cara
  menghasilkan listrik hingga sampai di tempat kalian?” (PPK: tanggung jawab;
  Saintifik: menanya, menalar, mengasosiasi; 4C: Critical thinking,
  communicative, TPACK) Tahap 2: Mendesain Perencanaan Produk - Saya membagi siswa menjadi beberapa kelompok beranggotakan 4 s.d. 5
  anak secara heterogen. (PPK: tanggung jawab, gotong royong; 4C:
  Collaborative, communicative) - Saya membagikan LKPD tentang Pembangkit Listrik Tenaga Terbarukan
  kepada kelompok dengan penugasan yang berbeda, yaitu membuat infografis
  tentang pembangkit listrik. Saya tetap memandu mereka dalam menyelesaikan
  tugas. ‘ - Masing-masing kelompok menyusun perencanaan kegiatan yang akan
  dilakukan, antara lain: •      
  Pembagian tugas tim  •      
  Merancang desain infografis
  yang akan dibuat  •      
  Menyiapkan alat dan bahan
  yang dibutuhkan. (PPK: tanggung jawab, gotong royong;
  Saintifik: mengamati, menanya, menalar, mengasosiasi; 4C: Critical Thinking,
  Problem Solving, Creative, Communicative, Collaborative) Tahap 3: Menyusun Jadwal Proyek -     
  Siswa dengan bimbingan saya menyusun
  jadwal pelaksanaan proyek. Yaitu membuat infografis tentang pembangkit
  listrik yang terpilih sesuai kelompok Proses pengumpulan data pada proyek
  harus sudah selesai pada waktu yang ditentukan.(PPK: disiplin, tanggung
  jawab, gotong royong, 4C: Collaborative, Communicative) Tahap 4: Pelaksanaan dan Monitoring -     
  Siswa melaksanakan agenda proyek sesuai
  dengan perencanaan dan jadwal yang telah disusun. (PPK: disiplin, tanggung
  jawab, gotong royong; Saintifik: mengamati, menanya, mencoba, menalar, mengasosiasi;
  4C: Critical Thinking, Problem Solving, Creative, Communicative,
  Collaborative)  - Siswa melakukan eksplorasi tentang pembangkit energi listrik melalui
  Media berbasis AR dan pada modul belajar. (PPK: disiplin, tanggung jawab,
  gotong royong; Saintifik: mengamati, menanya, mencoba, menalar,
  mengasosiasi;4C: Critical Thinking)  - Saya melakukan monitoring terhadap kegiatan yang dilakukan siswa
  dengan cara mengamati dan/atau mendampingi secara langsung kegiatan yang
  dilakukan oleh siswa. (PPK: Tanggung jawab)  - Saya membantu siswa untuk menuliskan rangkuman hasil pengamatan
  tentang pembangkit  energi listrik pada
  lembar kerja. (PPK: tanggung jawab, gotong royong; 4C: Communicative,
  Collaborative)  - Siswa membuat infografis dari rangkuman hasil pengamatan pada lembar
  kerja yang tersedia. (PPK: tanggung jawab, gotong royong;
  Saintifik: mengamati, menanya, mencoba, menalar, mengasosiasi; 4C: Critical
  Thinking, Problem Solving, Creative, Communicative, Collaborative)  Tahap 5: Menguji Hasil - Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok
  mengenai pembangkit energi listrik yang disajikan dalam bentuk infografis di
  depan kelas. (PPK: tanggung jawab, gotong royong, Saintifik:
  mengkomunikasikan; 4C: Critical Thinking, Creative,  - Secara bergantian, kelompok yang lain diberi kesempatan untuk
  memberikan tanggapan dan argumentasi mengenai hasil kerja kelompok yang
  tengah presentasi. (PPK: tanggung jawab, gotong royong,
  Saintifik: mengamati, menanya, menalar, mengasosiasi, mengkomunikasikan; 4C:
  Critical Thinking, Creative, Collaborative, Communicative) Tahap 6: Evaluasi dan Refleksi -     
  Siswa dengan dibimbing oleh saya
  melakukan evaluasi dan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. (PPK: tanggung
  jawab; 4C: Critical Thinking, Creative, Communicative) -     
  Saya memberikan koreksi dan
  penguatan terhadap kegiatan pada tahap 5 yang telah dilaksanakan. (4C: Communicative) -     
  Produk Infografis  siswa dipajang di dalam kelas untuk
  digunakan sebagai portofolio dan sumber belajar. (4C: Communicative) -     
  Saya memberikan soal
  evaluasi untuk mengukur ketercapaian kompetensi. (PPK: tanggung
  jawab, mandiri, integritas) c.   
  Kegiatan penutup diawali dengan bimbingan saya menarik simpulan dari
  kegiatan belajar yang telah dilakukan. Kemudian saya membimbing siswa untuk melakukan
  refleksi dengan bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari dan
  mengaitkan dengan konteks yang didapat (manfaat) dalam kehidupan sehari-hari.
  (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi).Saya memberikan penugasan
  terstruktur sebagai bentuk evaluasi tambahan terhadap kegiatan pembelajaran
  serta menyampaikan informasi kegiatan pembelajaran selanjutnya.    Saya
  dan siswa menyanyikan lagu daerah Jawa Tengah “O Ina Ni Keke”. Saya dan siswa
  berdoa bersama untuk mengakhiri
  kegiatan pembelajaran.  3.     
  Penilaian pembelajaran Pada
  penilaian pembelajaran saya menggunakan prinsip penilaian autentik di
  kurikulum 2013 mulai dari ranah spiritual dan sosial,pengetahuan
  dan Keterampilan. Tentunya
  dalam instrumen yang lengkap mulai dari kisi-kisi, indikator ketercapaian
  setiap ranah, dan rubrik penilaian untuk melengkapi penilaian diakhir
  pembelajaran.  a.      
  Penilaian sikap spiritual
  indikatornya yaitu: Berperilaku syukur dan berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran. b.     
  Penilaian sikap sosial
  indikatornya : Bekerja sama dan Percaya diri. c.      
  Penilaian pengetahuan, dan d.     
  Penilaian keterampilan  | 
 
| 
   Refleksi
  Hasil dan dampak  Bagaimana dampak dari aksi
  dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak
  efektif?  Mengapa? Bagaimana respon
  orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor
  keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa
  pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut   | 
  
   Dampak dari penggunaan media
  berbasis berbasis
  Augment Reality dan yang di implementasikan dalam
  media konkrit yang diintegrasikan dengan media canva dan media
  Augmented Reality dengan model PjBL ( Project Based Learning) sangat efektif
  sehingga   mampu membuat siswa lebih berminat
  dan tidak mudah bosan dalam
  mengikuti proses pembelajaran. Hasil dari pembelajaran tersebut memperoleh
  hasil yang sangat memuaskan atau mengalami peningkatan dari hasil
  pembelajaran sebelumnya. Penggunaan model pembelajaran Project Based Learning membuat siswa lebih aktif
  dalam melaksanakan kegiatan pembelajarn. Siswa aktif menyelesaikan proyek
  yang direncanakannya. Hal ini terlihat dari indikator keaktifan siswa yang meningkat dibandingkan dengan sebelumnya.
  Hal tersebut diperjelas dari hasil rekap refleksi dan evaluasi pembelajaran
  menujukan. ü 
  Penilaian sikap  Hasil dari penilaian sikap pada pembelajaran
  kali ini rata-rata seluruh siswa sudah mencapai katergori “baik” dari sikap
  percaya diri dan bekerja sama. ü 
  Penilaian pengetahuan Hasil dari penilaian pengetahuan nilai
  rata-rata dari seluruh siswa ( 30 siswa)
  adalah 91,66 dengan KKM 70 dan kemudian 29 Siswa tuntas dan 1 siswa belum
  mencapai KKM. Siswa yang belum mencapai KKM dilakukan pembimbingan khusus dan
  dilanjutkan remidial. Dengan demikian, tingkat ketercapaian hasil pembelajaran yaitu sebesar 97 % tercapai. ü 
  Penilaian keterampilan penilaian keterampilan ini dilihat pada
  proses kegiatan berkelompok dan presentasi hasil pembuatan proyek membuat
  infografis melalaui media canva.com. Secara berkelompok, semua siswa sudah dapat
   menyelesaiakan masalah yang dihadapi
  dengan luaran infografis yang dibuat.  ü  Survey siswa Hasil rekap survey siswa selama kegiatan
  berlangsung melalui form yang saya bagikan, sekitar 91,7% siswa merasa senang
  dalam mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. ü  Hasil Observasi Guru Hasil rekap obesrvasi guru menunjukan: ·        
  Kualitas pembelajaran guru semakin baik ·        
  Guru menghasilkan perangkat pembelajaran yang memberdayakan konteks
  dan menggunakan teknologi. ·        
  Responden merasa terinspirasi untuk meningkatkan pembelajaran lebih
  baik ·        
  Penguasaan materi pembelajaran meningkat ·        
  Guru memperoleh keterampilan baru dalam penggunaan media pembelajaran
  yang kakinian. ·        
  Guru membangun interaksi yang baik dengan siswa ·        
  Guru melakukan evaluasi penilaian yang sesuai ·        
  Guru memperoleh pengalaman dalam melakukan pembelajaran Dengan demikian pembelajaran yang dilaksanakan dengan menggunakan media
  pembelajran kekinian yang diimplementasikan melalaui media Augmented Reality berbantuan
  paltform Canva  untuk memebuat
  infografis dan  menggunakan model
  pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dapat meningkatkan hasil
  belajar siswa pada materi pembangkit listrik tenaga terbarukan, kemudian siswa
  juga merasa senang, antusias dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran
  dengan baik.  |