Pendidikan di SMA Negeri 2 Wonosobo
Pendahuluan
SMA Negeri 2 Wonosobo merupakan sekolah menengah tingkat atas di kawasan Wonosobo yang memberikan fasilitas terhadap masyarakat untuk belajar. Mulai dari pukul 07.00 hingga pukul 13.45 masyarakat khususnya siswa yang belajar di SMA Negeri 2 Wonosobo dibimbing dan dididik supaya dapat menjadi siswa yang bermanfaat. Di SMA Negeri 2 Wonosobo juga terdapat Bapak ibu guru yang menyambut dengan senyum ikhlas bagi siapa saja yang akan belajar di SMA Negeri 2 Wonosobo.
Sistem Pendidkan
Faktor lain yang turut andil menciptakan iklim akademis di SMAN 2 Wonosobo adalah pengadaan sarana dan prasarana belajar yang baik. Siswa SMA SMAN 2 Wonosobo boleh dibilang beruntung belajar di sekolah yang tergolong cukup modern. Mulai dari gedung yang cukup megah, Laboratorium pembelajaran yang cukup mendukung serta sarana dan prasarana yang lain. Laboratorium itu sendiri terdiri dari laboratorium biologi, kimia dan fisika yang memadai.
Untuk semua bidang studi sains, pembelajaran sudah biasa disampaikan guru dengan bantuan perangkat multimedia yang cukup. Materi pelajaran disampaikan guru melalui infocus. Mungkin di tahun yang akan datang Bapak dan ibu guru direncanakan semua kelas dilengkapi perangkat infocus sehingga Bapak dan ibu guru mengajar cukup melalui laptopnya. Sebagian Bapak dan ibu guru juga sudah memiliki laptop sebagai sarana pembelajaran.
Pemanfaatan media pembelajaran yang tepat memudahkan penyajian para guru juga memudahkan pemahaman siswa. Dengan begitu intensitas, efektivitas, dan efisiensi pembelajaran mendorong guru membuat pengayaan materi pembelajaran. Sehingga guru terpacu untuk memperkaya matari pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (ICT).
Iklim akademis di SMAN 2 Wonosobo juga membuat siswa-siswa sejak awal mereka bersekolah di sana tertanam sikap menghargai prestasi belajar, walaupun kadang kala juga masih terdapat siswa yang kurang memperhatikan terhadap pelajaran seperti tidak ada cara lain dalam meningkatkan prestasi dirinya, selain belajar dengan bersungguh-sungguh.
Mungkin Sekolah bisa memberlakukan jika ada siswa yang menempuh jalan pintas untuk meraih prestasi, sekolah bisa memberikan sanksi yang cukup tegas. Contohnya menempuh cara pintas mungkin tidak usah disebutkan.
Disiplin memang cukup ditegakkan di sini. Salah satu contohnya soal keterlambatan siswa memasuki ruang belajar, bisa mengundang sanksi keras. Bahkan sampai pada pengurangan nilai afektif siswa. Ini cukup ampuh untuk meningkatkan disiplin siswa. Melalui cara-cara seperti itu terbentuklah karakter siswa yang tahan uji dan memiliki daya juang tinggi. Namun demikian setiap hari masih ada siswa yang datang terlambat. Sebaliknya bagi siswa berprestasi, siswa merasa mendapat apresiasi yang layak. Selain penghargaan khusus, sekolah juga memberikan beasiswa pendidikan.
Siswa tak melulu hanya patuh pada aturan sekolah. Sebab sekolah tak lupa memberdayakan siswa melalui berbagai kegiatan organisasi siswa intrasekolah (OSIS), atau Rohani Islam (ROHIS). Para siswa yang aktif dalam organisasi ini mendapat kepercayaan penuh untuk mengelola semua kegiatan kesiswaan di bawah asuhan para guru pembimbing. Kepercayaan penuh itu mendorong siswa berusaha untuk mengaktualisasikan diri dalam bidang organisasi, sosial, dan keilmuan yang religius.
Dengan sendirinya, siswa belajar berorganisasi tanpa banyak campur tangan sekolah. Sehingga siswa mampu menggalang persatuan dan kesatuan siswa dalam melaksanakan kegiatan kesiswaan.
Mengenai biaya atau administrasi di SMA Negeri 2 Wonosobo, memang bisa dibilang lumayan, mulai dari SOP juga SPI dan yang lainnya. Namun siswa hanya berharap, dengan biaya yang bisa dibilang cukup tersebut bisa menambah fasilitas atau sarana dan prasarana yang dapat meningkatkan prestasi di SMA Negeri 2 Wonosobo.
0 komentar:
Posting Komentar