• Briket dari Limbah Kulit Durian (Durio zubetinus) dan Tempurung Kelapa (Cocos nucifera) Sebagai Bahan Bakar Alternatif


    Briket dari Limbah Kulit Durian (Durio zubetinus) dan Tempurung Kelapa (Cocos nucifera) Sebagai Bahan Bakar Alternatif

              Pemanfaatan briket  dari berbagai sumber  biomassa perkebunan  perlu dioptimalkan, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi semakin menipisnya bahan bakar fosil di dunia ini. Dalam kebijakan pengembangan Enegi terbarukan dan konversi energi. Biomassa dikonversi menjadi energi dalam bentuk bahan bakar padat, cair, dan gas antara lain teknologi pirosilis, esterifikasi, teknologi fermentasi, anaerobik digester (biogas).
    Pemerintah indonesia telah menerbitkan (Perpes) No. 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Pemanfaatan biobriket dari bahan berbagai biomassa tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN) dengan merujuk pada pemanfaatan biofeuel dan biomassa diharapkan bisa menyelasaikan permasalahan kelangkaan energi dan mengurangi ketergantungan terhadap BBM yang ketersediaannya semakin menurun.
              Wonosobo sebagai daerah yang potensial dan mempunyai banyak limbah biomasa diantaranya berupa kulit durian dan tempurung kelapa. Durian sebagai salah satu buah yang cocok dikembangkan di daerah Wonosobo masih belum banyak dimanfaatkan. Melihat kenyataan ini kami mencoba melakukan eksaperimen sederhana dengan memanfaatkan kedua bahan tersebut sebagai bahan bakar alternatif dengan komposisi tersaji pada Tabel  1.
    Tabel 1. Komposisi Bahan Campuran Briket
    No
    Variasi
    Komposisi
    1
    K1
    10 % tempurung kelapa, 0 % kulit durian
    2
    K2
    75 % tempurung kelapa, 25 % kulit durian
    3
    K3
    50 % tempurung kelapa, 50 % kulit durian
    4
    K4
    25 % tempurung kelapa, 75 % kulit durian
    5
    K5
    0 % tempurung kelapa, 100 % kulit durian

    Setelah dikakukan ujio secara laqboratorium pada parameter kadar air, kadar abu. Kadar zat terbuang dan jumlah kalori dibandingkan dengan Standart SNI tersaji pada Tabel 2.
    Tabel 2. Hasil Uji Briket di banding SNI.
    No
    Parameter
    K0
    K1
    K2
    K3
    Standar SNI
    1
    Kadar air
    7%
    6%
    5,7%
    5%
    Max 8%
    2
    Kadar abu
    7%
    6,5%
    6%
    6%
    Max 8%
    3
    Kadar zat terbuang
    12%
    12%
    10,5%
    13,3%
    Max 15%
    4
    Nilai Kalori
    2500 kal/g
    4000 kal/g
    4500 kal/g
    4000 kal/g
    Max 5000 kal/gram
    Dengan melihat hasil uji laboratorium dan uji pembakaran maka briket yang dihasilkan dari limbah kulit durian dan tempurung kelapa dazpat direkomendasiksan untuk digunakan sebagai penganti bahan bakar fosil. Mengingat aroma baranya yang harum maka briket ini baik digunakan untuk olahan bahan makanan.  Disamping iti briket yang dihasilkan dari  limbah kulit durian mempunyai keungulan sebagai berukut :
    1.    Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak
    2.    Memberikan alternatif pengaolahan limbah kulit durian dan tempurung kelapa menjadi energi alternatif
    3.    Mendorong wira usaha pengembangan briket sebagai alternatif industri masyarakat untuk meningkatkan ekonomi lokal
    4.    Efektif, evisien tempat, dan mempunyai aroma yang harum

    Selamat mencoba! Pakailah briket ini sebagai bahan bakar altenatif yang ramah lingkungan sebagai upaya menyelamatkan sumber daya alam dan semoga dimasa yang akan datang kita tidak mengalami krisis energi.
  • 0 komentar: