STRATEGI PEMBELAJARAN
MENYIMAK—BERBICARA
I. Pendahuluan
Di dalam pembelajaran bahasa
Indonesia terdapat empat keterampilan berbahasa yang menjadi sasaran pokok,
yaitu menyimak, berbicara, menuliS, dan membaca. Keterampilan menyimak dan
berbicara dikategorikan dalam keterampilan berbahasa lisan, sedangkan
keterampilan menulis dan membaca dikategorikan dalam keterampilan berbahasa
tulis.
Menyimak dan berbicara merupakan
keterampilan berbahasa lisan yang amat fungsional dalam kehidupan manusia
sehari-hari. Dengan keterampilan menyimak dan berbicara kita dapat memperoleh
dan menyampaikan informasi. Kegiatan menyimak dan berbicara tidak dapat
dipisahkan. Oleh sebab itu, siswa dituntut untuk mampu menyimak dan berbicara
dengan baik.
Agar pembelajaran berbahasa lisan
memperoleh hasil yang baik, strategi pembelajaran yang digunakan guru harus
memenuhi kriteria berikut.
1) Relevan dengan tujuan
pembelajaran
2) Menantang dan merangsang siswa
untuk belajar
3) Mengembangkan kreativitas siswa
secara individual ataupun kelompok.
4) Memudahkan siswa memahami materi
pelajaran
5) Mengarahkan aktivitas belajar
siswa kepada tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
6) Mudah diterapkan dan tidak
menuntut disediakannya peralatan yang rumit.
7) Menciptakan suasana belajar
mengajar yang menyenangkan.
Sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk
SD, dapatlah dikemukakan beberapa strategi pembelajaran berbahasa lisan sebagai
berikut.
1) Simak – Kerjakan
Model ucapan guru berisi kalimat
perintah. Siswa mereaksi atas perintah guru. Reaksi siswa itu berbentuk
perbuatan.
2) Simak – Terka
Guru mempersiapkan deskripsi sesuatu
benda tanpa menyebut nama bendanya. Deskripsi itu disampaikan secara lisan
kepada siswa. Kemudian siswa diminta menerka nama benda itu.
3) Simak –Berantai
Guru membisikkan suatu pesan kepada
seorang siswa. Siswa tersebut membisikkan pesan itu kepada siswa kedua. Siswa
kedua membisikkan pesan itu kepada siswa ketiga. Begir\tu seterusnya. Siswa
trerakhir menyebuitkan pesan itu dengan suara jelas di depan kelas. Guru
memeriksa apakah pesan itu benar-benar sampai pada siswa terakhir atau tidak.
4) Identifikasi Kalimat Topik
Guru membacakan sebuah paragraf lalu
siswa menuliskan kalimat topiknya
5) Pemberian Petunjuk
Teknik pemberian petunjuk ini
dilakukan dengan cara guru memberikan sevuah petunjuk, seperti petunjuk
mengerjakan sesuatu, petunjuk mengenai arah atau letak suatu tempat yang
memerlukan sejumlah persyaratan. Petunjuk harus jelas, singkat, dan tepat. Pemberi
petunjuk ini dapat dilakukan oleh guru kepada murid atau sesama murid.
6) Bermain Peran
Bermain peran adalah simulasi
tingkah laku dari orang yang diperankan. Tujuannya adalah (1) melatih siswa
untuk menghadapi situasi yang sebenarnya, (2) melatih praktik berbahasa lisan
secara intensif, dan (3) memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
kemampuannya berkomunikasi.
Dalam bermain peran, siswa
bertindak, berlaku, dan berbahasa seperti orang yang diperankannya. Dari segi
bahasa berarti siswa harus mengenal dan dapat menggunakan ragam-ragam bahasa
yang sesuai.
7) Dramatisasi
Dramatisasi atau bermain drama
adalah kegiatan mementaskan lakon atau cerita. Biasanya cerita yang dilakonkan
sudah dalam bentuk drama. Guru dan siswa terlebih dahulu harus mempersiapkan
naskah atau skenario, perilaku, dan perlengkapan. Bermain drama lebih kompleks
daripada bermain peran. Melalui dramatisasi, siswa dilatih untuk
mengekspresikan perasaan dan pikirannya dalam bentuk bahasa lisan
√
Pengertian Strategi Pembelajaran Bahasa
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia,
strategi bermakna sebagai rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai
sasaran khusus. Strategi dapat diartikan pula sebagai upaya untuk mensiasati
agar tujuan suatu kegiatan dapat tercapai.
Salah satu unsur dalam strategi
pembelajaran adalah menguasai berbagai metoda/teknik pembelajaran. ciri suatu
metoda/teknik pembelajaran yang baik adalah :
a. mengundang rasa ingin tahu murid;
b. menantang murid untuk belajar;
c. memngaktifkan mental, fisik, dan
psikis murid;
d. memudahkan guru;
e. mengembangkan kreativitas murid;
f. mengembangkan pemahaman murid
terhadap materi yang dipelajari.
Penyimak yang baik apabila individu
mampu menggunakan waktu ekstra untuk mengaktifkan pikiran pada saat menyimak.
Ketika para siswa menyimak, perhatiannya tertuju pada objek bahan simakan. Pada
saat itulah akan didapatkan proses menyimak yang efektif, menyimak yang lemah,
dan menyimak yang kuat, sebagaimana dikemukakan oleh Campbell, dkk (2006:16)
pada tabel berikut ini.
Tabel : Menyimak yang Efektif
Menyimak yang Efektif
|
Menyimak yang Lemah
|
Menyimak yang Kuat
|
|
1.
|
Temukan beberapa area minat
|
Menghilangkan pelajaran yang
“kering”
|
Menggunakan peluang dengan
bertanya “Apa isinya untuk saya?”
|
2.
|
Nilailah isinya, bukan
penyampaiannya
|
Menghilangkannya jika
penyampaiannya jelek
|
Menilai isi, melewati
kesalahan-kesalahan penyampaian
|
3.
|
Tahanlah semangat Anda
|
Cenderung berargumen
|
Menyembunyikan penilaian sampai
paham
|
4.
|
Dengarkan ide-ide
|
Menyimak kenyataan
|
Menyimak tema inti
|
5.
|
Bersikap fleksibel
|
Membuat catatan intensif dengan
memakai hanya satu sistem
|
Membuat catatan lebih banyak.
Memakai 4-5 sistem berbeda tergantung pembicara
|
6.
|
Bekerjalah saat menyimak
|
Pura-pura menyimak
|
Bekerja keras, menunjukkan keadaan
tubuh yang aktif
|
7.
|
Menahan gangguan
|
Mudah tergoda
|
Berjuang/menghindari gangguan,
toleransi pada kegiatan-kegiatan jelek, tahu cara berkonsentrasi
|
8.
|
Latihlah pikiran anda
|
Menahan bahan yang sulit, mencari
bahan yang sederhana
|
Menggunakan bahan yang padat untuk
melatih pikiran
|
9.
|
Bukalah pikiran anda
|
Setuju dengan informasi jika
mendukung ide-ide yang terbentuk sebelumnya
|
Mempertimbangkan sudut pandang
yang berbeda sebelum membentuk pendapat.
|
10.
|
Tulislah dengan huruf besar
tentang fakta karena berpikir lebih cepat daripada berbicara
|
Cenderung melamun bersama dengan
pembicara yang lemah
|
Menantang, mengantisipasi,
merangkum, menimbang bukti, mendengar apa yang tersirat.
|
II. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
PEMBELAJARAN MENYIMAK—BERBICARA
Langkah-langkah dalam kegiatan
pembelajaran Bahasa Indonesia kelas tinggi dalam keterampilan menyimak
berbicara berdasarkan strateginya adalah sebagai berikut :
¨ STRATEGI MENYIMAK DAN
BERPIKIR LANGSUNG MBL / DLTA (Direct Listening Thinking Activities)
- Pra Simak
Persiapan Menyimak :
- Pada tahap ini guru memberitahukan judul cerita yang
akan disimak, misalnya “Saat Sendirian di Rumah”.
- Berdasarkan judul teresbut guru menanyakan kepada siswa
misalnya: “Bagaimana seandainya malam hari sendirian di rumah?”
- Untuk membangkitkan imajinasi siswa guru bisa
menunjukkan gambar rumah yang gelap.
- Selanjutnya guru mengajukan pertanyaan Apa kira-kira
isi cerita yang akan dibacakan, apa yang kira-kira menarik dari cerita
itu, bagaimana seandainya peristiwa itu terjadi pada kalian? Dan
sebagainya.
- Saat Simak
Guru Membaca Nyaring :
- Guru membacakan cerita dengan suara nyaring secara
menarik dan hidup
- Pada bagian tertentu yang dianggap memiliki hubungan
dengan prediksi dan tujuan pembelajaran, guru menghentikan pembacaan dan
mengajukan pertanyaan kepada siswa. Misalnya : “Apa kesimpulan yang kalian
peroleh, apa yang terjadi kemudian, apa yang terjadi selanjutnya dsb.”
- Setelah tanya jawab dianggap cukup, guru melanjutkan
membacakan lagi. Dan mengulangi langkah di poin kedua sampai cerita selesai.
- Pasca Simak
Refleksi :
- Guru mengakhiri pembacaan cerita
- selanjutnya guru meminta siswa untuk mengemukakan
kembali isi cerita dan guru meminta pendapat siswa tentang unsur-unsur
cerita, misalnya tentang watak tokoh, tentang alur, seting dan sebagainya
secara lisan. Kegiatan ini bisa dilakukan dengan menunjuk siswa maju ke
depan untuk menceritakan kembali cerita yang telah dibacakan guru secara
bergantian
¨ STRATEGI PERTANYAAN JAWABAN
(PJ)
- Pra Simak
- Guru mengemukakan judul bahan simakan
- Guru mengajukan pertanyaan berkenaan dengan isi simakan
yang akan dibicarakan
- Saat Simak
- Guru membacakan materi simakan. Pembacaan dapat
dilakukan perbagian dengan diselingi pertanyaan atau dibacakan secara
keseluruhan secara langsung
- Pasca Simak
- Guru membacakan materi simakan. Pembacaan dapat
dilakukan perbagian dengan diselingi pertanyaan atau dibacakan secara
keseluruhan secara langsung
- Setelah materi simakan selesai dibacakan guru memberi
kesempatan kepada siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
- Guru mengadakan tanya-jawab dengan siswa.
- Siswa mengemukakan kembali informasi yang telah
diperoleh, (bisa secara tertulis atau lisan).
¨ STRATEGI KEGIATAN MENYIMAK
SECARA LANGSUNG/KML ATAU DLA (DIRECT LISTENING ACTIVITIES)
- Pra Simak
- Guru mengemukakan tujuan pembelajaran, membacakan judul
teks simakan, bertanya jawab dengan siswa tentang hal-hal yang berkaitan
dengan judul bahan simakan sebagai upaya untuk pembangkitan skemata siswa.
Selanjutnya guru mengemukakan hal-hal pokok yang perlu dipahami siswa
dalam menyimak
- Saat Simak
- Guru meminta siswa mendengarkan materi simakan yang
dibacakan oleh guru.
- Pasca Simak
- Guru melakukan tanya jawab tentang isi simakan.
Pertanyaan tidak selalu harus diikat oleh pertanyaan yang terdapat dalam
buku. Guru hendaknya menambahkan pertanyaan yang dikaitkan dengan konteks
kehidupan siswa atau masalah lain yang aktual.
- Guru memberikan latihan/tugas/kegiatan lain yang
berfungsi untuk mengembangkan keterampilan siswa dalam menyimak.
0 komentar:
Posting Komentar